Jumat, 07 Januari 2011

SEBAB-SEBAB TIDAK DITERIMANYA DOA

SEBAB-SEBAB
TIDAK DITERIMANYA DOA

AL-KlSAH, suatu ketika Ibrahim ibn Adham rahimahullah lewat di sebuah pasar kota Basrah. Orang-orang pun mengerumuninya dan berkata, "Wahai Abu Ishaq (kinayah dari Ibrahim ibn Adham) mengapa setiap kali kami berdoa, doa kami tidak dikabulkan? Ibrahim menjawab, "Karena hati kalian sudah mati oleh sepuluh perkara:

Pertama, Kalian megetahui (hak-hak) Allah tetapi kalian tidak menunaikan hak-hak tersebut.

Kedua, Kalian mengira bahwa kalian mencintai Rasulullah saw tetapi kalian meninggalkan sunnahnya.

Ketiga, Kalian membaca al-Qur'an tetapi tidak mengamalkan isinya.

Keempat, Kalian makan dari nikmat/pemberian Allah tetapi kalian
tidak menyukurinya.

Kelima, Kalian mengatakan bahwa setan adalah musuh kalian tetapi kalian tidak memusuhinya.

Keenam, Kalian mengatakan bahwa surga adalah haq (benar adanya) namun kalian tidak berbuat untuk mencapai surga itu.

Ketujuh, Kalian mengatakan bahwa neraka adalah haq tetapi kalian tidak menjauhkan diri darinya.

Kedelapan, Kalian mengatakan bahwa kematian adalah haq namun kalian tidak bersiap menghadapinya.

Kesembilan, Kalian bangun dari tidur, lalu kalian menyibukkan
diri mencari aib orang lain dan kalian melupakan aib-aib sendiri.

Kesepuluh, Kalian mengubur orang-orang mati di antara kalian namun kalian tidak mengambil dari mereka

Dari:101 Kisah Teladan.




Ahli Syurga dan Ahli Neraka
Artikel Dari: Portal Komuniti :: Ukhwah.com
http://ukhwah.com/


Tarikh: Rabu, 31 Disember 2003 @ 10:31:19
Topik: Tazkirah

Dari ‘Abdullah .a. katanya: “Rasulullah saw yang mutlak benar menceritakan kepada kami, sesungguhnya proses penciptaan seseorang kamu setelah berada dalam perut ibunya selama 40 hari, kemudian dia menjadi ‘alaqah (segumpal darah) selama 40 hari. Kemudian menjadi mudhghah (segumpal daging) selama 40 hari. Kemudian diutus malaikat meniupkan ruh (jiwa) kepadanya.

Kemudian diperintahkan kepada malaikat menulis empat ketetapan. Yaitu mengenai rezekinya, ajalnya, ‘amalnya dan celaka atau bahagia. Maka demi allah yang tiada Tuhan selain Dia, sesungguhnya seseorang yang beramal dengan amalan ahli syurga sehingga jaraknya ke syurga hanya tinggal sehasta, tetapi suratan taqdirnya menetapkan dia menjadi ahli neraka, lalu dia beramal (pada usia umurnya) dengan amalan ahli neraka. Sebaliknya seseorang yang beramal dengan amalan ahli neraka sehingga jarak nya ke neraka hanya hanya tinggal sehasta, tetapi suratan taqdirnya telah ditulis menjadi ahli surga, lalu (pada usia umurnya)dia beramal dengan amalan ahli sturga.

Dari Hudzaifah bin Asid .a katanya Rasulullah saw bersabda:” Setelah nutfah berada dalam rahim 40 atau 45 malam, maka datang malaikat kepadanya, seraya bertanya kepada Allah Ta’ala. “Ya Tuhan! Apakah dia ini celaka atau bahagia?” Maka ditulis salah satu di antara keduanya. Tanya, “ Apakah dia laki-laki atau perempuan?” Maka ditulis salah satu di antara keduanya. Kemudian ditulisnya pula amalan serta hasil amalannya, ajalnya dan rezekinya. Kemudian bukunya dilipat, tidak ditambah dan tidak dikurangi.”

Dari ‘Ali .a. katanya: “Pada suatu hari kami menghantar jenazah ke perkuburan Baqi Al Gharqad. Rasulullah saw mendatangi kami, lalu beliau duduk. Maka kami pun duduk pula di keliling beliau. Baginda memegang sepotong ranting, menunduk, dan menggaris-garis pasir dengan ranting. Kemudian baginda bersabda” Tidak seorang jua pun di antara kamu melainkan tempatnya telah ditentukan Allah Ta’ala di surga atau neraka. Telah ditetap Allah apakah dia celaka atau bahagia. Maka bertanya seorang sahabat, “ Ya Rasulullah! Kalau begitu apakah tidak lebih baik kita diam saja menunggu suratan taqdir nasib kita tanpa beramal?” jawab baginda,” Orang yang telah ditetapkan Allah menjadi orang yang bahagia, adalah kerana dia beramal dengan amalan orang bahagia, dan orang yang telah ditetap Allah menjadi orang celaka adalah kerana dia beramal dengan amalan orang celaka. Kerana itu beramallah!. Semua sarana telah disiapkan, adapun orang-orang bahagia, mereka dimudah untuk mengamalkan amalan orang-orang bahagia. Dan orang-orang celaka, mereka dimudahkan untuk beramal dengan amalan orang-orang celaka.” Kemudian beliau membaca ayat:” Adapun orang-orang yang suka memberi dan bertaqwa maka Kami siapkan baginya jalan yang mudah. Dan adapun orang-orang bakhil dan merasa dirinya cukup , serta mendustakan pahala yang terbaik. Maka akan Kami siapkan baginya jalan yang sukar”.

Bicara Nabi Adam a.s dan Nabi Musa a.s:
Dari Abu Hurairah .a. katanya: Rasulullah saw. Bercerita bahawa Adam dan Musa pernah berbantahan. Kata Musa a.s “ hai Adam! Engkau adalah bapak kami, tetapi engkau telah mengecewakan kami kerana menyebabkan kami keluar dari surga.” Jawab Adam a.s” Engkau hai Musa! Engkau telah dipilih dan diistimewakan Allah Ta’ala. Dengan kehendakNya engkau dapat bercakap-cakap dengan Nya.. Apakah engkau menyesaliku kerana urusan yang telah ditaqdirkan vAllah atasku sejak 40 tahun sebelum aku diciptakan Nya?” Sabda Nabi saw, “Demikianlah Adam a.s dan Musa a.s saling berbantah.”

Segala-galanya terencana
Dari ‘Abdullah bin ‘Amru bin ‘Ash .a. katanya dia mendengar Rasulullah saw bersabda: Allah Ta’ala telah menetapkan segala ketetapan(taqdir) bagi seluruh makhluq, lima puluh ribu tahun sebelum diciptakanNya langit dan bumi. Dan (ketika itu) ‘Arasy Allah Ta’ala berada di atas air.”

Dari ‘Abdullah bin ‘Amru bin ‘Ash .a. katanya dia mendengar Rasulullah saw bersabda: ” Sesungguhnya hati anak Adam seluruhnya berada di antara dua jari (kekuasaan) Allah Ta’ala , bagaikan hanya sebuah saja. Allah Ta’ala sanggup menggerakkannya bagaimana menurut kehendakNya. Lalu Rasulullah saw. Mendoa, “Allahumma musharrifal qulub, sharrif quluubana ‘alaa thaa’atika”. Maksud doa tersebut “Wahai Allah yang menggerakkan seluruh hati. Gerakkan hati kami untuk mentaati Engkau.”

Dari ‘ Abdullah bin ‘Umar .a. katanya Rasulullah saw bersabda:”segala-galanya telah ditetapkan (taqdir yang tak dapat diubah lagi). Hingga sampai kepada kelemahan dan ketrampilan,”

Ajal tak dapat diundur atau dipercepatkan:

Dari ‘Abdullah .a katanya” pada suatu waktu Ummu Habibah isteri Nabi saw mendoakan:” Wahai Allah! Panjangkanlah usiaku bersama-sama suamiku Rasulullah saw., dan dengan bapakku Abu Sufyan, dan dengan saudaraku Muawiyah.” Maka bersabda Nabi saw.,” Engkau memohon ajal yang sudah pasti ( tak dapat diubah), memohon jumlah hari yang sudah ditetapkan hitungannya, serta rezeki yang sudah dibagi-bagi, yang tak dapat disegera sebelum tiba waktu, dan dapat diundur sedikit jua pun dari waktu yang telah ditetapkan semula. Seandainya engkau mohon kepada Allah Ta’ala perlindungan dari siksa neraka atau dari siksa kubur, itu lebih baik dan lebih bagus.

Dari Abu Hurairah .a. katanya Rasulullah saw bersabda, “ Orang mukmin yang kuat (jasmani dan rohaninya) lebih disukai Allah Ta’ala daripada orang mukmin yang lemah. Namun begitu, kedua-duanya sama-sama mempunyai kelebihan. Jagalah agar kamu selalu dalam keadaan (situasi) yang bermanfaat bagi dirimu dan mohonlah selalu pertolongan kepada Allah Ta’ala dan jangan bosan. Jika engkau mendapat cobaan, jangan berkata, seandainya (tadi. Aku perbuat begini dan begitu (tentu tidak akan begini jadinya).” Tetapi ucapkanlah:”Allah Maha Kuasa berbuat sekehendak Nya” Kerana kata-kata “Law” (seandainya/kalau) memberi peluang bagi syaitan.
Dari ‘Aisyah, Ummul Mukminin .a katanya: “ Pada suatu ketika Rasulullah saw diminta orang datang menta’ziahi jenazah bayi orang Anshar. Lalu aku berkata , “Berbahagialah bayi itu, seekor burung di antara burung-burung surga, yang belum pernah berbuat dosa atau ditimpa dosa.” Jawab Nabi saw.,” Mungkin tidak begitu. Kerana sesungguhnya Allah Ta’ala telah menyediakan bagi surga siapa siapa penghuninya semenjak mereka masil dalam sulbi bapa mereka, dan telah menyediakan bagi neraka siapa-siapa penghuninya, semenjak mereka masih dalam sulbi bapa mereka.”




www.myland59.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar