Senin, 26 Desember 2011

Istighfar Hapuskan Dosa Mudahkan Urusan

Secara bahasa (etimologis), istighfar berasal dari kata “alghafar” yang berarti “menutup”, yakni menutup atau menghapuskan dosa/kesalahan.
Secara istilah (etimologis), istighfar artinya memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosa atau kesalahan yang diperbuat, yakni ucapan Astaghfirullah (Aku memohon ampun kepada Allah), Rabbighfirli (Tuhan ampunilah aku), Allahummaghfirli (Ya Allah ampunilah aku). Kalimat lengkapnya Astaghfirullah al-‘adzim, Saya memohon ampun kepada Allah Yang Mahaagung.
Al-Ghafar atau Al-Ghofur merupakan salah satu sifat Allah SWT, yaitu Maha Pengampun. Dia membuka pintu seluas-luasnya bagi hamba-Nya untuk memohon. Dia sangat senang jika hamba-Nya memohon ampun.
“Bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa.” (QS. Ali Imran:133).
Istighfar merupakan doa sekaligus ikhtiar guna mendapatkan ampunan Allah SWT. Istighfar juga dipandang merupakan penutup amal saleh, penutup shalat, haji, puasa, juga penutup majelis atau sebuah pertemuan. Fungsinya, untuk “menutupi” kekurangan yang diperbuat selama melaksanakan ibadah tersebut.
Selain mendatangkan ampunan Allah SWT, istighfar juga mendatangkan rahmat atau mengandung berkah lain, di antaranya dihapuskan keburukan, diangkat derajat di sisi-Nya, dilapangkan rezeki, ditambah kekuatan, dan dimudahkan segala urusan.
“Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS An-Nisa’:110).
“Maka Aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai. Mengapa kamu tidak percaya akan kebesaran Allah?” (QS. Nuh: 10-13).
“Dan (dia berkata): ‘Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa’.” (QS Hud [11]: 52).
“Sesungguhnya bila seorang Mukmin melakukan satu dosa, pada hatinya timbul satu noda hitam. Bila dia bertobat, berhenti dari maksiat, dan beristighfar, niscaya mengilap hatinya.” (HR Ahmad).
“Barangsiapa membiasakan diri untuk beristighfar, Allah akan memberikan jalan keluar baginya dari setiap kesulitan, akan memberikan kebahagiaan dari setiap kesusahan, dan akan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR Abu Daud dan Ibnu Majah).
MANUSIA adalah makhluk yang lemah. Lazim dikemukakan, tiada manusia yang luput dari dosa atau kesalahan. Pepatah Arab yang sangat populer mengatakan: “Manusia itu tempatnya salah dan lupa” (al-insanu mahalul khotho wan nisyan).
Menurut para ulama, mengucapkan istighfar hukum asalnya sunah, namun menjadi wajib jika seorang Muslim melakukan dosa.
Hukumnya bisa makruh jika beristighfar di belakang jenazah karena tidak ada dalilnya dan Rasulullah Saw tidak menganjurkannya. Yang
dianjurkannya adalah beristighfar bagi mayit ketika shalat jenazah
dan setelah pemakamannya.
Hukumnya juga bisa jatuh ke haram seperti beristighfar untuk orang kafir. Istighfar bagi mereka tidak ada manfaatnya sama sekali karena kekufuran mereka kepada ajaran Allah SWT (Islam).
“Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun
mereka itu kaum kerabatnya, sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam. Dan permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah) untuk bapaknya hanyalah karena janji yang telah diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri darinya.” (QS. At-Taubah: 113-114).
“Sama saja bagi mereka (kaum kafir itu), kamu mintakan ampunan atau tidak kamu mintakan ampunan bagi mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik”. (QS. Al-Munaafiqun:6). Wallahu a’lam bish-shawab.*
www.myland59.blogspot.com
http://pusdai.com/istighfar-hapuskan-dosa-mudahkan-urusan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar