Senin, 05 Desember 2011

Renungan Ilahi



Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, jika engkau mengingat-Ku, maka engkau telah bersyukur kepada-Ku. Jika engkau melupakan-Ku, maka engkau telah kufur kepada-Ku”.
Allah SWT berfirman, “Infaq, infaq ‘alayka. Aku bersama hamba-Ku jika ia mengingat-Ku dan bergerak bibirnya kepada-Ku. Aku tidak mengumpulkan dua ketakutan pada diri hamba-Ku dan tidak mengumpulkan dua keamanan baginya, yakni jika ia takut kepada-Ku di dunia, maka ia tidak akan takut di akhirat; jika ia aman dari-Ku di dunia, maka ia tidak akan aman di akhirat. Di manakah orang-rang yang saling mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku naungi mereka dengan naungan-Ku. Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya ketika ia memanggil-Ku”.
Allah berkata kepada pada penghuni neraka yang paling ringan siksaannya, “Seandainya engkau memiliki sesuatu yang ada di bumi, akankah engkau menebusnya?” Ia menjawab, “tentu”. Allah berkata, “Aku telah meminta kepadamu yang lebh ringan dari ini ketika engkau berada di dalam sulbi Adam, agar engkau tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu apa pun, tetapi engkau menolak dan menyekutukan Aku. Kebesaran adalah jubah-Ku dan keagungan adalah pakaian-Ku. Barangsiapa mencabut dari-Ku salah satu dari keduanya, niscaya Aku masukkan ia ke dalam neraka”.
Allah berkata kepada Musa a.s “Ini adalah agama yang Aku ridhai untuk diri-Ku. Tidak ada yang membaguskannya selain orang mulia dan berakhlak baik. Muliakanlah Ia dengan keduanya. Wahai Musa, engkau tidak akan mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku sukai ketimbang keridhaan menerima ketentuan-Ku (qadha’). Engkau tidak akan melakukan sesuatu pekerjaan yang lebih menjaga kebaikan-kebaikanmu ketimbang memperhatikan urusan-urusanmu. Wahai Musa, janganlah engkau merendah pada ahli dunia, karena Aku akan murka kepadamu. Janganlah engkau merelakan agamamu untuk dunia, karena Aku akan menutup pintu-pintu rahmat-Ku bagimu. Wahai Musa, katakan kepada orang-orang mukmin yang bertobat, ‘Berbahagialah kamu sekalian’. Dan katakan pada orang-orang mukmin yang khusyuk, ‘Khusyuklah kalian dan berbuat baiklah’. Aku siapkan untuk hamba-hamba-Ku yang saleh sesuatu yang tidak terlihat mata, tidak terdengar telinga, dan tidak terbesit dalam hati manusia. Barangsiapa mengharap selain-Ku, maka ia tidak mengenal-Ku. Barangsiapa tidak mengenal-Ku maka ia tidak menyembah-Ku. Barangsiapa tidak menyembah-Ku, maka ia telah mewajibkan (bagi dirinya) murka-Ku. Barangsiapa takut kepada selain-Ku, maka halal baginya siksaan-Ku. Wahai Musa, takutilah tiga hal, yakni takutilah Aku, takutilah dirimu dan takutilah orang yang tidak takut kepada-Ku. Wahai anak adam, kalau engkau datang kepada-Ku dengan membawa kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menemui-Ku dan tidak menyekutukan Aku dengan sesuatu apa pun, maka pasti Aku datang kepadamu dengan membawa ampunan sepenuh bumi pula)”.
“Keikhlasan adalah salah satu rahasia-Ku, yang Aku titipkan dalam hati orang yang Aku cintai di antara hamba-hamba-Ku. Jika Aku ambil kedua mata hamba-Ku di dunia, maka tidak ada balasan baginya selain surga”.
“Wahai anak adam, curahkan tenagamu untuk beribadah kepada-Ku. Penuhi dadamu dengan kekayaan, dan tutuplah dengan kefakiran. Jika engkau tidak melakukan itu, isilah kedua tanganmu dengan kesibukan. Akan tetapi, Aku tidak menutup kefakiranmu”.

“Wahai anak adam, jika engkau lihat kemudahan dari apa yang tersisa dari ajalmu, berlaku zuhudlah engkau dalam berharap kepada angan-anganmu. Engkau cukupkan ketamakan. Engkau cari tambahan dalam amalanmu. Semata-mata engkau akan mendapati penyesalan jika kakimu tergelincir. Keluarga dan kerabat menyerahkanmu. Kekasih meninggalkanmu. Orang lain menyerahkanmu. Engkau tidak punya siapa-siapa lagi. Bahkan keluargamu pun bahkal kembali. Tidak ada tambahan dalam amalanmu. Beramallah untuk hari kiamat di saat terjadi penyesalan”.
Allah SWT befirman, “Aku hanya menerima salat orang yang dengannya ia merendah pada keagungan-Ku, tidak menjadikannya sebagai fitnah keapda makhluk-Ku dan tidak menjadi pendorong untuk bermaksiat kepada-Ku. Ia menghabiskan siangnya untuk berdzikir kepada-Ku. Ia mengasihi orang miskin, orang dalam perjalanan, orang terasing, dan mengasihi orang yang tertimpa bencana. Cahayanya laksana cahaya mentari. Aku melindunginya dengan keagungan-Ku. Para malaikat-Ku menjaganya. Aku jadikan baginya cahaya dalam kegelapan, dan ilmu dalam ketidaktahuan. Perumpamaannya pada makhluk-Ku persis seperti firdaus dalam surga”.
“Wahai musa, Aku beritahukan kepadamu lima kalimat yang menjadi tonggak agama, yakni: selama engkau tidak tahu bahwa kerajaan-Ku telah hilang, janganlah engkau meninggalkan ketaatan kepada-Ku; selama engkau tidak tahu bahwa perbendaharaan-Ku telah habis, janganlah engkau cemas akan rezekimu; selama engaku tidak tahu bahwa musuh-Ku telah mati, janganlah engaku merasa aman dari sergapannya dan janganlah engaku tinggalkan permusuhan kepadanya; selama engkau tidak tahu bahwa Aku telah mengampunimu, janganlah engkau cela orang-orang yang berdosa; dan selama engkau belum masuk surga-Ku, janganlah engkau merasa aman dari makar-Ku”.
“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal saleh, dan janganlah ia mempersekutukan dengan seorang pun dalam beribadah kepada tuhannya” (Al-Kahfi, 18:110).

http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5138273547601706338#editor/target=post;postID=4900798684702793805

www.myland59.blogspot.com

1 komentar: